TEKAN CTRL + KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
Mohon Maaf Atas Ketidaknyamanannya
.

Selasa, 30 November 2010

KOta Yang Dikutuk Matahari

Matahari tak lagi bersinar di Rattenberg. Tapi dengan bantuan beberapa cermin, musim dingin yang gelap di kota kecil ini akan kembali terang dengan pantulan-pantulan sinar matahari.
Kota tersebut memang diliputi kegelapan selama bulan November hingga Februari setiap tahunnya karena matahari hanya melalui langit kota selama 10 menit. Sesudahnya matahari akan menghilang di balik Gunung Rat berketinggian 914 meter.
Untuk mengatasinya akan digunakan 30 buah heliostat, berupa cermin-cermin yang dapat berputar mengikuti gerakan matahari agar selalu dapat memantulkan sinarnya ke kota tersebut. Cermin bakal diletakkan di desa tetangganya, Kramsach.
Bartenbach Lichtlabor GmbH, perusahaan Austria yang memiliki ide ini telah menggunakan cermin-cermin seperti itu untuk proyek penerangan di berbagai belahan dunia. Misalnya, menerangi ruangan-ruangan bawah tanah di Eropa, stasiun kereta api, serta ruangan dalam masjid di Arab Saudi dan Malaysia.
Mereka menyatakan bahwa teknologi pemantul sinar yang dikembangkan sekarang sudah cukup sempurna apabila dicoba pertama kalinya untuk menerangi sebuah desa. "Saya yakin kami segera menerangi desa tersebut," kata Markus Peskoller, direktur Lichtlabor.
Meskipun demikian, diperlukan biaya yang tinggi untuk mewujudkannya. Uni Eropa saja sudah mengucurkan setengah dari pinjaman senilai 2,4 juta dollar AS. Lichtlabor juga berani mengeluarkan biaya perencanaan senilai 600 ribu dollar AS dengan harapan bahwa keberhasilan proyek tersebut akan menelurkan bisnis-bisnis baru.
Di sekitar area Tyrol pada Pegunungan Alpen, sekitar 60 komunitas mengalami hal yang sama sebagaimana penduduk Rattenberg. Peskoller mengatakan, sekitar enam kota kecil di Austria dan tetangganya Swiss tertarik untuk menggunakan teknologi tersebut untuk mengatasi kegelapan.
Teknologi ini membutuhkan pemantul berkas cahaya yang baik. Padahal kebanyakan cermin yang dipakai sekarang seringkali mengalami distorsi atau arah pantulan yang tidak tepat serta mudah terganggu oleh angin.
Menurut Peskoller, masalah tersebut dapat diatasi. Misalnya meletakkan cermin sebesar lapangan bola untuk menyinari seluruh Rattenberg. "Kami tidak mungkin melakukan hal tersebut," katanya.
Maka, Lichtlabor berencana meletakkan lusinan cermin di berbagai tempat yang masing-masing tidak lebih besar dari halaman depan rumah. Seluruh cermin akan menyebarkan pantulan cahayanya ke seluruh bagian kota.
Cermin-cermin tersebut juga akan memantulkan cahaya matahari dengan berbagai tingkat pencahayaan ke gedung-gedung sesuai dengan kondisi hari sebenarnya. Cahaya yang dipantulkan pada siang hari akan lebih banyak daripada saat senja.
Rattenberg sudah berdiri sejak 1300-an dan dibangun antara gunung di bagian selatan dan Sungai Inn di bagian utara dengan tujuan menghindari perampok. Daerah yang gelap relatif membutuhkan biaya keamanan yang kecil.
Meskipun ancaman keamanan dapat diatasi, berbagai masalah muncul. Kamsach yang hanya sekitar satu kilometer dari kota tersebut, seluruh penduduknya dapat menikmati cahaya matahari dengan leluasa sedangkan di kota tersebut tidak.
Rattenberg yang berjarak 25 kilometer sebelah timur Innsbruck adalah kota terkecil di Austria dan terus mengecil. Populasinya menurun drastis sekitar 20 persen menjadi 440 orang dalam dua dekade terakhir. Baik Peskoller maupun Walikota Franz Wurzenrainer, yang berasal dari daerah tersebut, kemudian berusaha mengatasi kekurangan sinar matahari.
Mereka ingat bagaimana di tahun 1950-an, saat belum semua orang memiliki mobil, penduduk kota akan berjalan melintasi jembatan di Sungai Inn ke Kramsach setiap Minggu untuk mandi matahari.
Dalam sebuah jajak pendapat empat tahun lalu, sekitar 50 persen penduduk Rattenberg memilih kurangnya sinar matahari saat musim dingin sebagai masalah terbesar. "Kami semua mengeluh, meskipun yang telah tinggal di sini hingga tua dapat menerima kondisi seperti ini," kata Marie Auer (91), "Para pemudanya banyak yang memilih keluar."
Christine Margreiter, misalnya, membuka toko bunga di kota itu tapi tinggal di kota terdekat yang lebih terang. "Bagi saya, tidak menyenangkan datang ke kota ini," katanya, "Sebab di sini gelap dan dingin."

 penampakan1


 penampakan 2


 penampakan3


 penampakan4


 penampakan cermin


0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

tracking

TEKAN CTRL + KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
Mohon Maaf Atas Ketidaknyamanannya
.
eXTReMe Tracker

Find It