Melbourne (ANTARA/AAP-OANA) - Kesediaan pemerintah federal Australia untuk menindas penangkapan ikan secara gelap akan diuji jika kapal terbaru Sea Shepherd dan satu-satunya yang terdaftar di Australia diserang atau ditabrak pemburu ikan paus Jepang.
Sea Shepherd Conservation Society, Senin, meluncurkan kapal baru pencegatnya, Gojira, yang diambil dari nama monster yang sangat ditakuti di film Jepang yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Godzilla.
Direktur organisasi nirlaba tersebut Jeff Hansen mengatakan Gojira akan jadi pengubah keadaan dalam perang tahun ini melawan perburuan ikan paus secara gelap di Jepang karena kapal itu dapat mengalahkan kapal berharpon.
"Kapal ini dapat mengalahkan kapal Jepang yang mana pun, jadi itu berarti kami akan memiliki unsur kejutan dan kami dapat menemukan kapal pabrik tersebut," kata Hansen.
"Kapal pabrik itu adalah salah satu dari kapal yang kami buru dan jika dapat kami temukan, kami dapat mencegah perburuan ikan paus," katanya.
"Kami menyelamatkan 10 sampai 12 ikan paus per hari dengan menghalangi tempat peluncuran kapal pabrik itu sehingga kapal ini akan benar-benar memainkan peran sangat besar dalam menutup armada penangkapan ikan paus Jepang selama seluruh musim panas," katanya.
Gojira berangkat dari Fremantle, Senin, untuk bergabung dengan Steve Irwin dan Bob Barker di Hobart sebelum bertolak pada 2 Desember untuk mempertahankan tempat perlindungan ikan paus di Southern Ocean.
Kaptennya, Locky MacLean, mengatakan memiliki kapal baru yang cepat tersebut ditambah dengan pemburu ikan paus Jepang masih harus meninggalkan pelabuhan, kapal milik Sea Shepherd itu diperkirakan akan mampu mencegah semua ikan paus dari pembantaian tahun ini.
"Jika kami dapat pergi ke sana sebelum mereka melakukannya, kami dapat langsung mencegah mereka sehingga menjadi pukulan bagi industri penangkapan ikan paus di sana," kata McLean.
"Tahun lalu, kami mengikuti mereka selama 45 hari dan selama itu mereka tak dapat membunuh satu ikan paus pun. Jika kami dapat melakukannya lagi tahun ini dan berada di sana tepat ketika mereka tiba, kami dapat memperoleh kuota penuh," katanya.
Gojira adalah kapal pertama yang terdaftar di Australia, dengan Fremantle sebagai pelabuhan pangkalan tujuan, dan akan diawaki oleh warga negara Australia.
Pada Januari awak kapal Sea Shepherd yang melancarkan protes, Ady Gil, menyatakan mereka ditabrak oleh kapal penangkap ikan paus milik Jepang di Southern Ocean tapi pemerintah Selandia Baru mendapati kedua kapal bersalah.
Hansen mengatakan pemerintah federal akan diuji dalam reaksinya kalau peristiwa serupa terjadi lagi dengan Gojira.
"Kami harap pemerintah Australia, jika ada kasus di sana, mereka akan bertindak dan membela kapal yang diberi nama dan dilahirkan sebagai pelabuhan asal di Australia dan ada warganegara Australia di dalamnya," katanya.
"Kami harap pemerintah Australia akan memiliki keberanian untuk menghukum pemburu ikan paus tersebut," tambahnya.