Jakarta - Pestisida berbahaya menjadi penyebab lebah madu Inggris menghilang. Bahan kimia yang digunakan di bisnis perkebunan dan taman ini membahayakan industri triliunan rupiah.
Bahan kimia bernama neo-nicotinoids itu membuat koloni lebah madu lebih rentan terhadap penyakit dan hama, tulis penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian Lebah, Kementerian Pertanian AS.
Penelitian itu mendesak tindakan nyata mencegah kepunahan lebah yang sangat berpengaruh di seluruh dunia itu. Awalnya, ilmuwan bingung mengapa jumlah lebah madu Inggris terus berkurang sejak 1980-an.
Studi yang dipimpin Dr. Jeffrey Pettis, salah satu ahli lebah populer di AS, berhasil memaparkan pestisida neo-nicotinoids membuat lebah rentan lebih rentan terhadap penyakit meskipun menggunakan dosis yang hampir tidak mampu dideteksi oleh tubuh lebah itu sendiri.
Neo-nicotinoids yang diperkenalkan pada 1990-an diterapkan pada masa pembenihan dan ditemukan dalam tingkat rendah sepanjang pertumbuhan tanaman, termasuk dalam serbuk sari dan nektar. Pestisida ini diperkenalkan untuk menggantikan materi organo fosfat kontroversial.
Direktur lembaga BugLife, Matt Shardlow mengatakan, "Studi Amerika ini menunjukkan dalam tahap yang sebelumnya tidak dapat dideteksi manusia ternyata dapat berpengaruh kepada lebah madu. Ini berpengaruh kepada kehidupan di seluruh dunia.”
Lebah madu sangat penting bagi petani karena memberi kontribusi setidaknya 200 juta poundsterling (Rp 2,8 triliun) dalam bidang penyerbukan tanaman.